Ini adalah semester akhir yaitu semester 8. aku harus konsentrasi terhadap kuliahku karena aku mempunyai target untuk lulus dengan masa studi 4 tahun. Suatu saat aku bertemu dengan teman SD-ku yang bernama Andri. Sekedar berbagi aku menceritakan tentang kisah yang kualami demikian pula dengan dia. Kami pun tukeran teman, ia memberiku 2 nomor hp dan aku memberinya juga 1 nomor hp. Ia memperkenalkan dengan temannya yang bernama Lenny dan Hikmawati. Aku memperkenalkan Desi kepada dia.
Ada kisah yang menarik.. entah mengapa dengan diperkenalkan dengan Andri desi lalu tertarik dan bergantung kepada dia. Dia menjadikan Andri sebagai tempat curhatnya. Kita aku dan Andri bertemu aku berusaha agar Andri lebih hati2. Terus terang aku mundur karena tidak merasa cocok tetapi karena waktu itu Andri sudah ada rasa cinta maka iapun malah menjadikan nasehatku sebagai pemicu untuk memiliki desi.
Aku akhirnya diajak Andri untuk menemui Desi. Dulu aku pernah ke sana saat aku gemar chat di IRC. Tetapi kali ini aku datang untuk mengantarkan temanku untuk mengungkapkan perasaannya kepada Desi (menembak desi). Singkat kata walaupun Andri telah menjadi tempat berbagi desi namun ketika dia menembak desi, respon desi agak kaget... ternyata dia merasa hal itu sesuatu yang tidak ia duga. Ia akhirnya menolak tembakan tersebut dengan alasan belum siap memulai kisah yang baru dan masih trauma dengan kisah cinta sebelumnya.
Akhirnya mereka tidak melanjutkan hubungan mereka dan semuanya berakhir tanpa sebab yang jelas.
Dari 2 buah nama yang ada aku mulai menghubungi mereka. Entah mengapa aku lebih tertarik kepada Leny karena ia memiliki banyak perbedaan denganku.
Ia ekstrovert aku introvert
Ia kost aku tidak
Ia anak pertama aku anak terakhir
Ia FIKOM UNPAD aku FASILKOM UI
Ia sanguinis aku melankois
Ia ceria aku tidak
Ia dari suku Sunda aku Jawa
Ia tidak mempunyai saudara laki2 aku tidak mempunyai saudara wanita
Persamaannya adalah
Sama2 anak PNS
Sama2 umurnya ( aku lebih tua 5 hari)
Karena perbedaan lebih banyak dari persamaan.. aku merasa ini adalah kombinasi yang baik dan dapat saling melengkapi. Dalam perjalanannya perbedaan yang membuat proses ini begitu menarik. Diawal kisah kami sempat memikirkan jenis hubungan yang cocok. Aku ingin hubungan ini berupa taaruf dan dia mengatakan bahwa ia belum bisa lepas dari pacaran.
Melalui sms dan surat yang dikirimkannya aku berusaha untuk mengenal dia. Sebelum melangkah lebih jauh aku ingin menguji kesebuah kata darinya yaitu SETIA.
Entah mengapa sikapnya yang centil dan SKSD membuat diriku tak aman. Walaupun ia memanggilku dengan sebutan sayang.. aku masih meragukan kesetiaannya.
Dia agak berbeda denganku.. ia menguji denganku dengan sebuah kata yaitu PENERIMAAN SEUTUHNYA. Ia ingin agar aku menerima dirinya apa adanya. Di lain pihak aku ingin antara
dia dan aku dapat bersama-sama untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Kuasa. Akhirnya tiba kepada saat yang menentukan dimana ia datang ke Jakarta.
Di kesempatan tersebut aku (karena nggak tau beneran nih) mengkritik jilbabya. Aku membandingkan dengan akhwat yang belum bisa aku lupakan sepenuhnya. Setelah pertemuan tersebut.. sikapnya pun berubah. Ia sangat kecewa dengan sifatku yang belum bisa menerima dia sepenuhnya. Dia merasa nggak cocok dan ingin mengakhiri hubungan yang telah terbina selama 6 bulan. Aku tidak mudah untuk melepaskannya karena aku merasa akulah yang salah. Aku pun meminta maaf dan meminta kesempatan kepada dia. Namun diapun tetap kekah dan merasa tidak cocok. Mungkin aku masih ragu.. ragu akan diriku sendiri, aku agak kurang PD saat itu untuk berhubungan serius dengannya. Aku belum lulus, aku belum bekerja, aku belum .... Sedangkan ia sudah bekerja dan sering menceritakan orang2 yang mengungkapkan perasaannya kepada dia. 12 surat darinya masih aku simpan dia dulu begitu dekat ... tetapi akhirnya menjauh dan terus menjauh... Disurat yang terakhir(yang tidak pernah dia baca) aku menuliskan surat bahwa suatu saat aku akan kembali. Aku akan menemui dia dan meminta maaf dan melihat dia.
Beberapa bulan kemudian ia memberi kabar padaku bahwa ia sedang dekat dengan seorang pria. Dia dekat dengan seorang Pria lulusan Informatika ITB dengan umur 5 tahun diatas dia.
Duuhhh betapa sakitnya hatiku... dia memang mendapatkan kedamaian disisi pria tersebut..
kedewasaan, kemapanan dan kebebasan... sesuatu yang tidak dapat aku berikan dan tak dapat aku janjikan.
Setahun berlalu... aku sudah lulus dan sudah bekerja di perusahaan ini. Aku pun menghubungi Andri untuk mendapatkan waktu bertemu dengan dia. aku ingin menepati janjiku aku ingin meminta maaf dan memberikan cinta terakhir yang tersisa. Singkat kata ia nampaknya sudah memilih bersama dia. Aku hanya diberikan waktu untuk melihat dia.. diapun pergi tanpa alasan yang jelas. Aku sudah siap dengan perjalanan tersebut... walau aku memang begitu kaget hanya mendapatkan waktu 5 menit untuk seluruh rencana yang aku buat.
Di kosannya aku meninggalkan pesan dan 3 buah hal yaitu:
1. Puisi-puisiku
2. Buku menjemput Bidadari
3. Boneka
Ketiga hal tersebut kupersembahkan sebagai permintaan maaf dan salam perpisahan....
Kegagalan-kegagalan cinta membuatku berfikir .. ada baiknya aku mencari cinta dan berusaha untuk menggapai cinta,. Sejak itu aku menamakan diriku "Musafir Cinta"