Aku ingin melihatmu... Tunggu akau di Samarinda

Kalau dulu aku mungkin terlalu agresif :), sekarang mah santai aja deh...
Setelah perjalanan terakhir ke daerah Bandung & Jatinangor.. aku akhirnya harus berdiam diri dan menerima apa yang terjadi.

Suatu hari ada acara dari kantor yang bertemakan "Family Day", aja gilee masing-masing pada bawa gandengan... yahh aku juga bawa gandengan berupa tas gandeng hehhehe untungnya bukan truk gandeng... Dari temenku yang datang akhirnya tau juga bahwa aku masih sendiri hehehhehe :)

Suatu hari ada seorang temen tiba-tiba ingin memperkenalkan aku kepada temannya. Mmhh.. sebenarnya agak males juga.. tapi katanya yahhh buat teman aja .. ya udah.. Pertanyaan yang pertama aku tanyakan adalah umurnya... MMhhhh dia ternyata lebih tua dariku.. 1 Tahun 2 Bulan.. Aku tetap kekeh saat itu bahwa ya aku pengeennya sih kalo punya isteri nanti yang lebih muda misalnya 2 atau 3 tahun dibawahku.. :) Tapi nggak apa-apa namanya juga temenan masak harus piilih-pilih sih???

Beberapa saat lalu akhirnya aku berusaha menanggalkan pakaian keangkuhan dan kesombongan dab mulai menggunakan pakaian kepasrahan dan kesabaran.. Tentang mimpi2 dengan seorang isteri yang bla, bla, bla.. harus aku simpan saja.. dan berusaha meyakinkan diriku sendiri JALANI & HADAPI SAJA....

Mmmm.... temanku ini ternyata lucu juga.. dia kalo ngomong kayak naka kecil gitu.. yah bisa dibilang agak manja gitu... dan Yaa Tuhan mengapa Tanggal lahirnya sama sama Ibu S ? Apa ini takdir yah??? Atau ini kebetulan??? Wallahu A'lam...

Memang aku tidak bisa mengenalnya lebih jauh lagi.. karena memang jarak yang terbentang begitu jauh.. antara Jakarta-Samarinda mungkin jembatan yang dapat menyatukan adalah apa yang ada di dalam hati ini.

Diapun mengirimkan fothonya kepadaku.. Dia wanita yang berkerudung... dan beberapa saat kemudian aku juga menirimkan fotho untuknya melalui Pos.. hatiku saat itu belum yakin.. dalam surat itu aku hanya bisa mengatakan bahwa selama belum melihat langsung aku belum dapat memutuskan mau dibawa kemana hubungan ini... Dan aku selalu berkata semoga dia mendapatkan pilihan yang terbaik...

Agak sulit memang untuk menjaga hati ini, aku pun meminta beberapa fotho lagi kepadanya untuk meyakinkan aku.. karena memang saat itu belum ada kesempatan untuk bertemu... Apa cintaku hanya sebatas fisik saja?

Dan akhirnya tiba bulan Mei dimana ada hari kejepit nasional... Awalnya pertemuan itu akan dilakukan di daetah Yogya yaitu tempat kelahirannya... Dia ke jakarta lalu aku akan mengantarnya ke yogya.. Beberapa saat kemudian ia lalu membatalkan pertemuan itu.. dan berharap tetap bisa berkomunikasi dan jika jodoh tak akan kemana.. Dia mengatakan bahwa matanya agak bengkak sehabis menangis semalaman...

Mhh.. apakah ini sebuah akhir? Jika tidak bertemu dengan dia, aku belum bisa memutuskan .. Akhirnya aku memutuskan untuk menggenapkan ikhtiar ini.. Jika begitu biarlah aku saja yang ke samarinda.. dan kami bersepakat apapun yang terjadi setelah pertemuan ini akan tetap saling menjaga komunikasi.. dan tetap berteman.. :)

Yaa Allah.. Aku hamba-Mu yang dhoif..
Berilah kekutan dan petunjuk.. menuju terang benderang
dan juga kedamaian yang abadi..
Amien...