Ranjang itu..

Lekas sembuh ya dek... Ranjang pengantin kita menantimu

Suatu saat adek bertanya tentang perjalananku ke sawangan.. aku pun menceritakan apa adanya...
Yah memang sih aku berusaha menghibur diri setidaknya aku tidak egois.. dan hanya ingin meihat adek bahagia..

Duh adek kenapa? Kok sakit yah... Aku sangat khawatir.. mudah-mudahan ia cepat sembuh.. kadang aku ingin melihat dia.. tapi aku juga sedang sibuk kerja.. Adek nggak masuk 2 hari,, aku menelpon ke kantornya dan memperoleh kabar bahwa ia tidak masuk...

Kemudian adek sudah masuk kerja tetapi dia sangat sibuk.. aku nggak boleh egois.. aku sebenarnya ingin mengetahui keadaan dia.. tetapi aku tidak boleh egois.. jangan2 perhatianku yang berlebihan membuat dia bosen atau illfeel.

2 hari komunikasi terputus.. aku hubungi dia namun tiada yang mengangkat.. setelah konsultasi sama ustad Habib di kosan Edi akhirnya dia menyarankan agar aku mengehentikan komunikasi untuk sementara waktu.. Duh.. ini agak sulit... tapi akau akan mencobanya.. sebenarnya ini bertentangan dengan hatiku kecilku. Tetapi memang semenjak mengenal adek aku bagai mabuk cinta.. mudah-mudahan aku bisa mengendalikan cinta ini...

Sabtu ini... aku berputar-putar di sekitar rumah adek.. Yah.. disana kan ada bayangan kita dimana beberapa saat lalu aku main ke rumah kamu... Tapi kamu kini dimana?

Hari ini juga pesanan ranjang pengantin itu pun datang... Sebenarnya ada hubungan juga sih sama dek.. tapi aku hanya bilang ke orang lain ranjang itu agar Puasa nanti tidur menjadi lebih nyenyak... Oiya investasi dari sekarang aja guys.. kali aja nanti kalo dah nikah khan nggak repot beli lagi hehhehe :)