Wednesday, September 20, 2006

Cinta itu karena apa?

Dalam hati bertanya cinta itu karena apa?

Ketika cinta datang hanya ada RASA yang menyesakkan daDa

Di lain waktu rasa itu berubah menjadi kebahagiaan..



Cinta itu karena apa?

Wajahkah penyebabnya? Namun kecantikan wajah tidaklah abadi

Hartakah penyebabnya? Namun harta hanyalah titipan ilahi



Aku buatkan puisi untuk adinda..

Di pagi dimana bunga surga bersemi di taman nan semerbak mewangi

Tersenyumlah adinda.. karena aku akan selalu ada untukmu



Cinta itu karena apa? Aku pun tak tahu..

Yang kutahu aku mencinta karena aku cinta..

Dan kuyakin cinta itu suci, abadi, slamanya.....



--pencari cinta--

6 Comments:

Anonymous Anonymous said...

dapet dr seorang teman
smg bs menjadi inspirasi :)

BEDA ANTARA CINTA DAN COCOK
Oleh: Dr. Paul Gunadi


Salah satu alasan paling umum mengapa kita menikah adalah karena cinta
--cinta romantik, bukan cinta agape, yang biasa kita alami sebagai prelude
ke pernikahan. Cintalah yang meyakinkan kita untuk melangkah bersama masuk
ke mahligai pernikahan.

Masalahnya adalah, walaupun cinta merupakan suatu daya yang sangat kuat
untuk menarik dua individu, namun ia tidak cukup kuat untuk merekatkan
keduanya.

Makin hari makin bertambah keyakinan saya bahwa yang diperlukan untuk
merekatkan kita dengan pasangan kita adalah kecocokan, bukan cinta.

Saya akan jelaskan apa yang saya maksud.

Biasanya cinta datang kepada kita ibarat seekor burung yang tiba- tiba
hinggap di atas kepala kita. Saya menggunakan istilah "datang" karena
sulit sekali (meskipun mungkin) untuk membuat atau mengkondisikan diri
mencintai seseorang.

Setelah cinta menghinggapi kita, cinta pun mulai mengemudikan kita ke arah
orang yang kita cintai itu. Sudah tentu kehendak rasional turut berperan
dalam proses pengemudian ini.
Misalnya, kita bisa menyangkal hasrat cinta karena alasan-alasan tertentu.
Tetapi, jika tidak ada alasan-alasan itu,
kita pun akan menuruti dorongan cinta dan berupaya mendekatkan diri
dengan orang tersebut.

Cinta biasanya mengandung satu komponen yang umum yakni rasa suka.

Sebagai contoh, kita berkata bahwa pada awalnya kita tertarik dengan gadis
atau pria itu karena sabarannya, kebaikannya menolong kita, perhatiannya
yang besar terhadap kita, wajahnya yang cantik atau sikapnya yang
simpatik, dan sejenisnya. Dengan kata lain, setelah menyaksikan kualitas
tersebut di
atas timbullah rasa suka terhadapnya sebab memang sebelum kita bertemu
dengannya kita sudah menyukai kualitas tersebut. Misalnya, memang kita
mengagumi pria yang sabar, memang kita menghormati wanita yang lemah
lembut, memang kita mengukai orang yang rela menolong orang lain dan
seterusnya.

Jadi, rasa suka muncul karena kita menemukan yang kita sukai pada dirinya.

Saya yakin cinta lebih kompleks dari apa yang telah saya uraikan.

Namun khusus untuk pembahasan kali ini,saya membatasi lingkup cinta hanya
pada unsur suka saja. Cocok dan suka tidak identik namun sering dianggap
demikian. Saya berikan contoh.

Saya suka rumah yang besar dengan taman yang luas, tetapi belum tentu saya
cocok tinggal di rumah yang besar seperti itu. Saya tahu saya tidak cocok
tinggal di rumah sebesar itu sebab saya bukanlah tipe orang yang rajin
membersihkan dan memelihara taman (yang dengan cepat akan bertumbuh
kembang menjadi hutan). Itulah salah satu contoh di mana suka tidak sama
dengan cocok.
Contoh yang lain. Rumah saya kecil dan cocok dengan saya yang
berjadwal lumayan sibuk dan kurang ada waktu mengurusnya.

Namun saya kurang suka dengan rumah ini karena bagi saya, kurang besar
(tamannya). Pada contoh ini kita bisa melihat bahwa cocok berlainan dengan
suka. Pada intinya, yang saya sukai belum tentu cocok buat saya; yang
cocok dengan saya belum pasti saya sukai. Sekarang kita akan melihat
kaitannya dengan pemilihan pasangan hidup.

Tatkala kita mencintai seseorang, sebenarnya kita terlebih dahulu
menyukainya, dalam pengertian kita suka dengan ciri tertentu pada dirinya.
Rasa suka yang besar (yang akhirnya berpuncak pada cinta) akan menutupi
rasa tidak suka yang lebih kecil dan -- ini yang penting -- cenderung
menghalau
ketidakcocokan yang ada di antara kita. Di sinilah terletak awal masalah.

Ini yang acap kali terjadi dalam masa berpacaran.

Rasa suka meniup pergi ketidakcocokan di antara kita, bahkan pada akhirnya
kita beranggapan atau berilusi bahwa rasa suka itu identik dengan
kecocokan. Kita kadang berpikir atau berharap,"Saya menyukainya, berarti
saya (akan) cocok dengannya." Salah besar!

Suka tidak sama dengan cocok; cinta tidak identik dengan cocok!

Alias, kita mungkin mencintai seseorang yang sama sekali tidak cocok
dengan kita.

Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi istri Adam, Ia menetapkan
satu kriteria yang khusus dan ini hanya ada pada penciptaan istri manusia,
yakni, "Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Kata "sepadan" dapat kita ganti dengan kata "cocok." Tuhan tidak hanya
menciptakan seorang wanita buat Adam yang dapat dicintainya, Ia sengaja
menciptakan seorang wanita yang cocok untuk Adam.

Tuhan tahu bahwa untuk dua manusia bisa hidup bersama mereka harus cocok.
Menarik sekali bahwa Tuhan tidak mengagungkan cinta (romantik) sebagai
prasyarat pernikahan. Tuhan sudah memberi kita petunjuk bahwa yang
terpenting bagi suami dan istri adalah kecocokan. Ironisnya adalah, kita
telah menggeser hal esensial yang Tuhan tunjukkan kepada kita dengan cara
mengganti kata "cocok" dengan kata "cinta." Tuhan menginginkan yang
terbaik
bagi kita; itulah sebabnya Ia telah menyingkapkan hikmat-Nya kepada kita.

Sudah tentu cinta penting, namun yang terlebih penting ialah, apakah ia
cocok denganku?

Saya teringat ucapan Norman Wright, seorang pakar keluarga di Amerika
Serikat, yang mengeluhkan bahwa dewasa ini orang lebih banyak mencurahkan
waktu untuk menyiapkan diri memperoleh surat ijin mengemudi dibanding
dengan mempersiapkan diri untuk memilih pasangan hidup. Saya kira kita
telah termakan oleh motto, "Cinta adalah segalanya," dan melupakan fakta
di
lapangan bahwa cinta (romantik) bukan segalanya.

Jadi, kesimpulannya ialah, cintailah yang cocok dengan kita!


Teman-teman ini saya juga berikan sebuah doa untuk menemukan pasangan
hidup yang tepat dan cocok,doa ini sangat indah semoga juga bisa
memberikan kesadaran bahwa semua itu akan kita kembalikan kepada Sang
Empunya Kehidupan. ini saya buat dua versi yang bisa digunakan sesuai
jenis kelamin dan kebutuhan teman2. Jika artikel dan doa ini Anda rasa
berguna...berikan kepada mereka yang membutuhkan dan yakinlah niat baik
Anda pasti tidak akan pernah sia-sia... semoga bermanfaat

1:57 PM  
Anonymous Anonymous said...

doanya panjang banget..gak usah di posting ya..hehe

1:59 PM  
Blogger arifi said...

Hmmm pj banget ya komentar sebelumnya. Kalo gw sih simpel aja Li.

Cinta itu karena "click".

Simpel dan IT banget ya, hehehe... Klik di sini...
Klik di sana...

11:51 AM  
Blogger Amir Syafrudin said...

Menurutku sih yang namanya cinta hanya bisa ditemukan melalui ikatan. Karena eksistensi ikatan itu sering menjadi penyebab terbuktinya cinta. Semakin kuat ikatan itu semakin kita mengerti apa arti cinta sebenarnya.

Get married and you'll know what I mean.

5:19 PM  
Anonymous Anonymous said...

Cinta adalah propaganda kapitalis untuk menjual bunga dan cokelat mereka di hari cinta

tentu kamu tahu siapa aku khan ?

8:12 PM  
Blogger Elfira Rosa said...

ikuti kata hati, karna hati nurani nggak pernah salah!

tapi dengan catatan, itu bisa terjadi k'lo hati kita "bersih" ;)

8:43 PM  

Post a Comment

<< Home

 Blognya Indonesian Muslim BloggerE