Friday, December 30, 2005

Di akhir tahun ini...


2 Hari lagi nggak lama kan?
30,31 lalu 1 terlalu cepat .. tetapi tetap akan terjadi..
Bulan-bulan telah berakhir dam mulai bulan yg baru
Tahun pun berakhir seiring berakhirnya angka2 yg terhitung

Aku mau apa yah taun depan?
Oiya di akhir tahun ini aku ingin coba menghitung
Aku coba menghisab diri
Dan akhirnya harus menyadari kelemahanku..

Akankah bintang selalu bersinar selalu diatas rambutku
Menjadikan terang hati yg gulita
dan berjalan dengan langkah tegar
Tak ada dan tak akan ada yg sanggup menghalangi

Tahun ini banyak yg telah terjadi
Tahun ini banyak yg telah aku lakukan
Tahun ini banyak keringat, darah dan nanah berceceran..

Untuk orang tua tercinta yg tak akan bisa kubalas jasa
Untuk yg tercinta belahan jiwa dimana cintanya masih misteri
Untuk The Greatest and The Highest Love In My Hearth.. My Lord.. Allah

Terima kasih semuanya dan sujud syukurku pada-MU tanda penghambaan..


Hambamu teringat bait2 kalam-Mu yg mengingatkan hamba tentang waktu :
Waktu yg sudah berlalu.. ---> jadikanlah pelajaran
Waktu yg berdetak dan mengalir saat ini ---> saatnya berjuang !!!
Waktu yg masih dalam rahasiamu dan mimpiku ---> jadikanlah motivasi

Tuhan.. hamba-Mu malu untuk memohon
karena hamba-Mu terlalu banyak memohon
tetapi hamba-Mu hanya bisa memohon

Jadikanlah hamba termasuk golongan hamba-Mu yg beruntung
yang beramal soleh dalam tiap langkah
yang saling menasehati dalam kebaikan
dan bukan hamba-Mu yg merugi...

Amien.............
Ali Hasan <---> Musafir Cinta

Thursday, December 29, 2005

Perlukah ditargetkan?

Lagi-lagi aku berbicara tentang kehidupan. Mhh kadang agak bingung sih perlu nggak sih kita menargetkan sesuatu. Misal dulu waktu dulu kuliah aku target lulus 4 tahun dan dengan IPK tertentu. Walau sebenarnya nggak mulus2 amet tetapi alhamdulillah kedua hal itu tercapai.
Walau nggak bisa lulus dengan wajar seperti mahasiswa pada umumnya yaitu dengan jalan Tugas Akhir atau Proyek Mahasiswa, aku cukup bangga bisa meninggalkan kampus, meninggalkan teman-temanku untuk menatap masa depan. Yehh.. mungkin dengan konsekuensinya aku harus menerima segala resiko sebagai lulusan Course Based. Sebenarnya ini adalah rencana cadanganku. Saat itu keadaan cintaku sedang mendung.. aku tak ingin cita2ku juga mendung. Dengan berbekal semangat untuk memperbaiki nasib akupun meninggalkan kampus.

Dari 3 Target besar K K N--- Kuliah Kerja Nikah--- fase K pertama sudah dilalui kemudian fase K kedua mungkin akan segera aku lalui. Emang kadang pengen sih punya gaji gede.. tapi kayaknya asal gaji cukup dan bisa hidup sederhana Insya Allah pasti ada jalan. Untuk melangkah ke fase N nggak mungkin kalo fase K yg kedua ini belum baik. Yahh nggak usah yg muluk2 deh.. asal bisa hidup layak dan tenteram aja sih. Kemudian N.. mudah2an lancar...

Tahun depan mudah2an dah ketemu calonnya. tahun depannya lagi menikah... .. Amien..
Coba aja liat fenomena pergaulan remaja sekarang... dan itu memang terjadi. Saat aku bermain ke bandung.. kebetulan aku bermain ke kosan wanita. Aku begitu kaget ketika mendengar cerita bahwa semua cewek kosan tersebut dan punya cowok-- hehhehehe yg ini mah wajar---
Tetapi yg bikin nggak wajar adalah 3 diantaranya sering mengajak cowoknya untuk menginap.
Pokoknya gitu deh.. pagi2 pokoknya mereka ke kamar mandi entah apa yg mereka lakukan di malam harinya. Ahh.. mungkin menunaikan kewajibannya untuk buang air kecil atau yg lebih besar.

Kalau anak kosan emang bener sih... kalau ia bener ya bener kalo nggak bener ya emang bener nggak bener. Disaat orang tua jauh... yg ada adalah kontrol diri dimana peranan keimanan seseorang bertarung dengan hawa nafsunya...

Ya sudahlah... biarlah mereka menanggung apa yg mereka perbuat:

" SIAPA YG MENABUR BENIH...
MAKA IA AKAN MENUAI BADAI..."

Tuesday, December 27, 2005

Pengalaman yg berharga




Dari perjalananku ke Jatinangor aku menemui beberapa orang. Dari mereka aku mendapat beberapa pengalaman yg berharga. Aku sempat berdiskusi dengan seorang wanita bernama Leny tentang arti sebuah materi. Memang ada perbedaan yg begitu mencolok mungkin hal ini disebabkan oleh pola fikir/sudut pandang yg berbeda. Dia mengatakan bahwa TUJUAN bekerja untuk UANG. Sedangkan aku ingin bahwa TUJUAN bekerja untuk ALLAH. Untung saat itu ada temanku lainnya yg menengahi perdebatan tersebut. Leny mengatakan uang memang segalanya tetapi segalanya tidak dapat dibeli oleh uang.

Dari beberapa wanita yg kutanya tentang materi/uang memang aku mendapatkan jawaban yang sama. Dari dia, dia yg lain dan dari Leny. Aku sebenarnya menyadari bahwa peranan memang besar tetapi bukankah uang hanyalah alat dalam meraih tujuan utama kita yaitu menggapai ridho Allah? Pola fikirku salahkah? Atau ini terlalu konservatif dan kurang realistis? Yang jelas aku berprinsip bahwa pola fikir yg menganggap uang adalah segalanya (baca : materialistis) tidak akan menyatu pola hidup kesederhanaan. Dari hal kecil seperti itu saja sudah tidak dapat ditemukan kecocokan, apalagi hal besar lainnya seperti pendidikan anak, manajemen keuangan dan lain-lain?

Di lain kesempatan aku bertemu dengan seorang wanita bernama Teh Enok. Dia adalah seorang gadis Sunda kelahiran Indramayu. Berbeda dengan Leny, Teh Nok begitu kalem. Dia selalu tersenyum dan nampaknya mempunyai selera humor yg tinggi. Dan kayaknya dialah wanita yg lembut dan menenangkan (baca: kalem) dan sederhana. Dia berprinsip untuk tidak 'berpacaran' lagi dan ingin membina hubungan yg serius. Dia ingin membina hubungan dengan seorang laki2 yg sudah mapan minimal sudah mempunyai pekerjaan tetap. Dia juga mempunyai teman2 dan lingkungan yg kondusif dalam beragama. Walau kerudungnya tidak sepanjang dan selebar anak HT atau anak Tarbiyah tetapi ia mempunyai keinginan untuk ber-Islam dengan lebih baik lagi. Ia mulai membeli buku agama semisal Laa Tahzan.

Ada sebuah cerita dari Teh Nok tentang temannya. Temannya kebanyakan adalah akhwat. Tetapi kayaknya agak beda dengan akhwat yg biasa aku lihat di UI. Teman teh Nok kebanyakan ikut HT. Bedanya apa yah? Kata temanku mah itu hanya beda sudut pandang aja dalam mencapai Tujuan : Menegakkan kalimat Allah di muka bumi. Dari pakaian mungkin teman teh Nok yg ikut HT memilih untuk mengenakan baju kurung yang menyambung dari atas ke bawah lengkap dengan jilbab panjangnya. Teman teh Nok juga berprinsip untuk langsung menikah dan membatasi proses taaruf maksimal 3 bulan. Teh Nok menunjukkan fotho seorang temannya yg bernama Dina. Dina adalah akhwat HT yg memegang prinsip bahwa pacaran adalah haram dan denger2 katanya ada syarat tambahan kalo mau jadi calon suaminya yaitu menghafaf surat. Duh... berat amet... untuk mendapatkan yg berkualitas ternyata kita harus berkualitas juga. Atau mungkin nggak yah ada negosiasi? Bisakah menikah dengan dia yg berasal dari fikroh yg berbeda? Atau kembali ke individu masing2 apakah dapat menerima perbedaan pola fikir dan menerima semua dengan ikhlas?

Temanku mempunyai 3 kriteria dalam memilih calon isteri yaitu:
1. Pola Fikir
2. Pola Hidup
3. Fisik
Kalo aku mungkin mirip dengan dia tapi mungkin hanya beda di urutan 3 hal tersebut.


Saat aku pulang aku berbicara kepada ibuku .. ibuku kemaren bertemu dengan kakak iparku.
Kakak iparku mempunyai teman seorang akhwat yg kuliah di UNNAS. Katanya 1 semester lagi ia akan lulus :) Katanya juga ia berjilbab panjang dan manis. Wah terkadang manusia sering terkecoh dengan kondisinya sendiri. Tidak adanya pilihan membuat ia mencari pilihan2. Ketika ada pilihan2 tersebut ia malah bingung dan tidak/belum bisa menentukan/memilih diantara pilihan-pilihan tersebut. Huuhhh... (eh nggak boleh ngeluh... -> TETAP SEMANGAT)

Friday, December 23, 2005

Perjalanan esok hari..

Esok.. aku pergi
mencoba kembali sesuatu yg pernah kandas
dimana hatiku pernah berlubang dan terasa seperti diiris pedang yg tak bertulang (lidah)
mencari obat atau mencari sebuah arti kedamaian

Tuhan..
hamba-Mu hanya mengikuti bisikan hati kecil
kembali ingin meraih cinta-Mu dengan berkelana
mencari hikmah yg tersembunyi dibalik tirai kepalsuan

Hatiku..
beningkan jiwa ini
berilah setetes makna yg dulu tak terungkap
Terang Bebas Lepas.. dan Menyatu dengan Yang Satu..

Airmata menyuburkan
ladang tanah jiwaku,
tersemai di atasnya
berbagai kata
yang melahirkan puisi-puisi
yang keindahannya
tak terucapkan...

Tuesday, December 20, 2005

Sebuah senyuman kemenangan...

Gelap sudah... hampir sampai di jari2 rumah. Ketika berpapasan di tikungan aku bertemu dengan seorang pria. Pria itu mengendarai sepeda motor juga. Karena tak dapat mengatakan apapun dia hanya memandangku dengan pandangan yg lain. Wajahnya bersinar dengan senyuman tipis .. senyuman kemenangan. Ketika sekita 5 detik saling bertatapan akhirnya aku dan diapun segera menarik gas sepeda motor masing2.

Esok harinya aku ingin pergi ke Depok untuk sekedar membeli Rexona dan cemilan. Tetapi ada sesuatu yg mengganjal. Ternyata hari itu tetanggaku mempunyai hajat yaitu dia telah melakukan sebuah tahapan dalam hidupnya yaitu tukeran cincin. Orang yg memberinya cincin adalah orang yg berpapasan denganku kemaren harinya. Ia telah berpacaran selama 5 tahun lebih. Emang sih awet banget.. tapi apa nggak bosen yah? Oiya kali aja adeknya ikut ke sini. Adeknya bisa dibilang mempunyai watak yg aku anggap unik. Ia keras, mandiri dan dewasa.. sesuatu yg mungkin bertolak belakang dengan karakterku. Betapa sulitnya memahami pola fikirnya. Dia begitu menginginkan kebebasan dan aku tak mengerti apa sih yg dia cari dalam hidup ini. Kadang ingin juga punya teman kayak dia, tetapi suuuliitt untuk mencuri hatinya.
Dia ingin lepas dari orang tua dan diakui sebagai orang yg bisa hidup tanpa terlalu bergantung kepada orang lain termasuk orang tua.

Oiya kalo dihitung-hitung istilah2 dalam membina rumah tangga:
1. Tunangan biasanya ditandai dengan tukeran cincin.
2. Kemudian serah2-an
3. Kemudian lamaran dan akad nikah
4. Pesta pernikahan

Wah tahapannya banyak bangett.. tapi emang sih beberapa hal adalah hanya sekedar tradisi.
Saat kutanya tentang kapan nih nikahnya? Calon mempelai wanita hanya menjawab bahwa mereka akan menikah saat dari salah satu dari mereka telah menjadi karyawan tetap. Baru-baru ini sang pria sudah di terima di FIF dengan standar gaji yg cukup besar. 3 bulan lagi mereka berharap sang lelaki akan diangkat sebagai karyawan tetap.
Ya.. kalian berdoalah...

Liburan akhir tahun: Mengikuti kata hati...




Minggu depan adalah liburan akhir tahun dimana 3 hari libur yaitu : Sabtu, Minggu dan Senin. Rasanya sayang apabila liburan ini aku lewatkan di rumah saja. Aku ingin kembali pergi ke sana dimana hatiku pernah tergores. Disana ada seorang sahabat yg mengerti kisah itu. Sahabat itu begitu optimis, melebihi optimisme yg aku punya. Dia pernah bercerita tentang sebuah cerita yg berjudul "Khitbah":

----start story

Ceritanya ada 2 orang remaja bernama Ali dan Aisyah yg baru masuk sebuah perguruan tinggi. Mereka baru berkenalan disaat-saat sulit yg biasa disebut dengan masa orientasi. Suatu saat aisyah melakukan kesalahan namun dengan segera Ali menolongnya dan menjadikan dirinya sebagai pelindung aisyah. Namun Ali hanyalah pemuda pendiam yg tidak bisa mengungkapkan banyak kata. Suatu saat ada acara dimana setiap calon mahasiswa wajib menggunakan jas hujan karena cuaca begitu mendung. Hari itu Aisyah lupa membawa jas hujan. Hujan turun begitu derasnya. Ali yg melihat aisyah tak membawa jas hujan segera bertindak. Tanpa berfikir panjang ia melepas jas yg dia gunakan dan memakaikan jas tersebut kepada Aisyah yg mulai kebasahan. Aisyah tak mengerti mengapa laki2 yg baru ia kenal begitu rela berkorban.

Suatu saat menjelang penutupan acara orientasi semua siswa hadir kecuali satu orang yaitu Ali.
Aisyah yg menyadari bahwa ali tak hadir segera mencari berita tentang Ali. Ternyata ia begitu terkejut saat mengetahui ali sedang dirawat di UGD di Rumah Sakit dekat kampus. Ali sudah terbujur lemas dan sulit berkata. Ketika diperbolehkan masuk Aisyah bertanya tentang apa yg menyebabkan Ali sampai seperti itu. Ternyata ali yg agak sulit berbicara mengatakan dengan terbata-bata bahwa ia mempunyai penyakit misterius yg belum ada obatnya. Hujan itu telah mengaktifkan kembali sel-sel yg dulu sempat tertidur. Aisyah sangat sedih. Kemudian ia bertanya apakah dokter telah memberikan obat? Ternyata Ali sudah mencoba berbagai macam obat namun tidak ada kemajuan. Aisyah pun bertanya mengapa Ali sering berkorban untuknya namun tidak pernah mengatakan sepatah katapun alasan mengapa ia berbuat seperti itu. Dengan sedikit air mata yang menetes, Ali pun mengatakan sebuah kata yaitu: "Khitbah".
Aisyah yg melihat ketulusan dan pengorbanan yg dilakukan oleh Alipun begitu tersentuh dengan situasi tersebut. Tanpa banyak berfikir ia pun menerima apa yg disampaikan oleh Ali.

Tanpa sadar energi cinta telah menguatkan persendian yg dulu remuk. Darah Ali pun mengalir dengan deras... dan ia kembali sehat dan bugar. Inilah yg dinamakan kekuatan cinta.... Beberapa tahun kemudian mereka menikah dan hidup merekapun bahagia...
(diceritakan kembali dengan perubahan seperlunya dan seingatnya)
----end story


Heheheh.. lucu juga cerita itu... saat menceritakan ia menggunakan namaku. Aku jadi agak GR....
Mudah2an minggu depan badanku fit dan cuaca cerah. Aku ingin memanfaatkan waktu libur untuk beristirahat dan refreshing. Aku merasa ada suara yg memanggilku ke sana. Apakah itu cintaku?

Friday, December 16, 2005

Agak kuper juga nih...



Aku bekerja di Fatmawati. Mengingat bahwa aku kadang hanya mengerjakan apa yang aku butuhkan maka aku hanya mengetahui jalan dari rumah ke kantor dan sebaliknya yaitu dari kantor menuju rumah. Aku pernah mendengar nama seperti PIM (Pondok Indah Mall) dan nama seperti Cilandak Town Square namun hanya sebatas tahu nama saja. Untuk C TOS aku selalu melewatinya setiap hari. Sebenarnya ada sih fasilitas berenang di C TOS tapi kayaknya belum sempet untuk kesana karena tidak ada alokasi waktu untuk itu.

Suatu hari ada temanku yang meminta mengantarkan dia ke PIM. Dia ingin membeli sebuah kue di Pondok Indah dan meminta tolong agar aku bersedia mengantarnya. Sebenarnya aku sama sekali blank tentang PIM, kayaknya deket sih dari fatmawati, tetapi emang bener bahwa aku belum pernah ke sana apalagi jika harus berbondengan motor karena memang aku terbiasa sendiri naik motor.

Kue itu untuk perpisahan dia dan teman2 di kantor dan dia begitu tulus untuk memberikannya. Aku mengatakan apa adanya bahwa aku nggak tau jalan dan belum pernah ke sana. Duh agak ngeri juga kalo boncengin anak orang takut jatuh atau nabrak.

Karena dia mau menanggung resiko maka aku pun tak bisa menolak permintaannya. Dengan melihat peta maka ternyata PIM sangat dekat dengan ACC. Tinggal lurus belok kiri sampe deh.
Namun ternyata setalah sampai di gedung PIM ada satu kesulitan yg kualami yaitu mencari tempat parkir motor. Setelah nanya di beberapa tempat akhirnya ketemu juga tempat Parkirnya.

Kami segera masuk ke PIM dan segera mencari Toko Kue yg bernama Harvest. Wah ternyata PIM begitu besar dan terang.. banyak lampu2 dan memang tempat yg nyaman untuk berbelanja. Segeralah mencari toko tersebut. Ketika dicari kesana kemari nampaknya toko tersebut tidak ketemu. Setelah bertanya beberapa orang dan melihat peta maka dapat diketahui bahwa Toko kue tersebut tidak terdapat di PIM. Dia bersikeras untuk membeli kue di toko Harvest karena rasanya sudah terjamin disamping harganya yg bisa dibilang lebih murah.
Dia akhirnya menghubungi pusat informasi di 108 dan memperoleh nomor Toko Kue Harvest tempat yg lain. Dari toko tersebut diperoleh informasi bahwa Toko kue Harvest ada di luar PIM dan di daerah yg berdekatan dengan lampu merah kostrad. Setelah itu timbul pertanyaan baru. Dimanakah lampu merah kostrad?

Di beberapa tempat kami bertanya pada polisi, satpam dan seseorang stpam lagi. Baru pada orang ke-3 kami mendapat info bahwa jaraknya tidak terlalu jauh dan hanya 1 lampu merah dari lampu merah PIM. Kemudian kami menuju parkir motor dan menuju tempat tersebut. Sampailah di lampu merah pertama karena katanya dekat maka aku memarkir motor di sebuah toko di dekat lampu merah itu dan memilih untuk berjalan kali. Dengan berjalan kali cukup jauh akhirnya ketemulah Toko Kue Harvest. Kuenya disana nampaknya enak2 dan sangat menarik dari penampilan luarnya. Dia akhirnya memilih sebuah kue yg merupakan perpaduan keju dan cokelat. Aku berfikir suatu hari nanti akan kembali ke toko ini untuk memberikan sebuah kue pada orang yg spesial yg aku temui di masa depan.

Setelah itu, kami kembali ke parkiran.. ternyata jauh juga dengan berjalan kaki. Kami kembali menuju kantor dengan melewati jalan yg berlawanan dari jalan berangkat. Dia turun di kantor dan aku pun pulang dengan menggunakan kecepatan penuh.

Besoknya aku bangun.. tubuhku agak kelelahan ... ketika akan berangkat.. ohh.. no ban belakangnya gembes.. Akupun segera memompanya. Ketika sampai di perempatan ternyata anginnya abis.. wah nambel dulu deh. Akhirnya aku terlambat sampai di kantor :)

Ketika akan pulang pada malem harinya aku baru sadar ternyata ban motor belakangku kempes lagi. Ternyata tukang tambalnya kurang bener dalam nambel ban .. Aku mengendarai motorku dengan hati2 sambil mencari tempat untuk mengganti ban dalam. Tibalah di suatu bengkel. Dulu aku pernah ganti ban dalam di sini. Alhamdulillah tokonya belum tutup. Aku langsung minta ganti ban dalem. Kemudian setelah aku fikir2, alangkah baiknya kalo aku mengganti ban luar sekalian. Setelah bernegosiasi ternyata harganya nggak bisa ditawar. Untunglah aku membawa beberapa lembar uang di dompet. Setelah beres aku minta dites dulu. Ternyata dah OK. Ban lamanya aku bawa pulang dan dengan kecepatan penuh aku kembali ke rumah dengan ban dalam belakang dan ban luar belakang yang baru :)

Wednesday, December 14, 2005

Kucingku yang malang..





Aku adalah seorang penggemar kucing. Kini kucingku ada 4 ekor yaitu Bundel, Cingput, Cemong dan anaknya Bundel yaitu CokPut. Cokput lahir kira2 2 bulan lalu. Tadinya bundel melahirkan 3 orang anak. Namun yg tersisa kini hanya1 yaitu anak kucing yang berwarna Cokelat dan Putih.

Cokput adalah kucing jantan. Memang benar, aku sudah mempunyai Cemong yg juga jantan yang sudah cukup besar. Kini Cokput nampaknya sakit, perutnya nampaknya buncit karena ia belum bisa buang air besar. Bundel nampaknya tidak mengerti karena ini adalah proses kelahiran yang pertama. Cokput hanya bisa terkulai lemas dan tak berdaya. Aku hanya dapat melihatnya dengan sedih.

Kucing saja terkadang tak bisa menjaga anaknya yah. .. Kalo manusia gimana? Kalau manusia misal yg masih bau kencur dan belum dewasa, aku rasa juga akan mengalami kesulitan dalam menjaga, merawat dan membesarkan anak2nya. Tetapi untunglah bahwa manusia adalah mahluk sosial yg bisa saling tolong menolong. Misal seorang ibu yang membantu anaknya dalam proses pemeliharaan cucunya. Ya.. memang sih.. manusia belajar dari pengalaman hidupnya.

Monday, December 12, 2005

Semangat !!!



Aku baru menyadari hobiku ternyata adalah jalan2. Aku kadang merasa agak bosen jika harus di rumah. Seperti halnya hari minggu lalu. Planningku untuk hari minggu lalu adalah olah raga yaitu lari pagi dan juga mendengarkan MQ Aa gym di istiqlal.

Untuk lari pagi aku biasanya mempunyai 2 pilihan antara ke UI atau ke Ragunan. Kali ini aku memilih untuk pergi lari pagi ke ragunan. Setelah solat, minum teh, nyapu dan mandi aku akhirnya berangkat. Betapa segarnya udara pagi membuat nafasku segar. Aku sangat bersemangat untuk lari pagi karena ini adalah olahraga yg murah meriah dan lebih bebas. Dari Ragunan aku kembali berlari menuju sebuah tempat di Dekat Universitas Nasional di Pasar Minggu. Wah udah laper juga nih... sambil terus berlari aku mencari tukang bubur. Ternyata aku haus dan terlebih dahulu membeli minum di pinggir jalan.

Aku akhirnya menemukan tukang bubur tepat di depan sebuah kos putri. Disana aku berhenti untuk memakan bubur. Kosan putri itu begitu megah dan aman. Lihat saja pagarnya sampai 2 lapis dan kayaknya tamu nggak boleh masuk. Penjaga kos itu adalah seorang bapak tua yg menggunakan setengah seragam satpam. Dari 1 masalah ke masalah kami akhirnya membahasnya dari masalah ekonomi, politik, sosial dan lain2. Bubur yg aku makan pun habis tapi aku terus melanjutkan obrolan seruku dengan bapak itu. Bapak itu mungkin menyangka bahwa aku masih seorang mahasiswa. Tetapi aku sebenarnya sudah tidak kuliah di Universitas lagi.

Aku kini kuliah langsung dari kehidupan ini. Zaman telah banyak yang berubah dan sifat2 oerang pun banyak yg berubah. Dari masa ke masa zaman terus berganti dari penjajahan, kemerdekaan, orde lama, orde baru dan orde reformasi. Bapak ini sungguh matang dengan segala pengalaman hidupnya yg manis, asem, pahit dia berbagi cerita kepadaku. Setelah cukup lama ngobrol akhirnya aku melanjutkan perjalanan menuju jalan besar. Disana aku menghentikan sebuah mikrolet dan menuju pulang.

Sampe rumah lelah euy... istirahat tidur dulu deh... setelah lumayan enak aku bangun dan siap2 untuk berangkat ke istiqlal. Kereta yg kutunggu tidak kunjung tiba. Setelah cukup lama menanti akhirnya datang juga. Sambil santai aku menunggu saat tiba di Stasiun Juanda.

Ini sudah masuk waktu dzuhur aku bergegas salah di Istiqlal. Hari ini kok nggak terlalu ramai yah. Mhhh.. Acara MQ ini memang mayoritas disukai ibu2 dan juga diliput oleh SCTV. Alhamdulillah aku kali ini bisa ke shaf bagian depan dan bisa mengambil dokumentasi dengan baik. Topik kali ini adalah motivasi. Cara menjaga diri agar tetap semangat menurut Aa Gym adalah dengan rumus 3T:

1. Taubat

2. Taat

3. Tawakal diiringi dengan ikhtiar

Pada sesi tanya jawab melalui email ada sesuatu yg membuat aku tersenyum lebar. Ada sebuah email yg bertanya:

"Aa saya sudah 6 bulan putus dengan seseorang. Tetapi saya optimis dia akan kembali lagi.
Bagaimana menurut Aa, apakah saya termasuk orang yg optimis?"

Aa Gym hanya tersenyum dan menyarankan kepada si penanya agar menjadikan sarana Istikhoroh untuk mencari solusi. Aku menjadi teringat suatu lirik lagu Peterpan:
".... hingga saat kau tak kembali... kan kukenang... di hati saja..".

Acara MQ itu adalah yg terakhir untuk tahun ini, Aa Gym meminta pada jemaah agar diadoakan selamat dalam menjalankan tugasnya menjadi pembimbing haji. Dia juga berharap di tahun depan dapat terus mengisi ceramah walau dengan konsekuensi acara tersebut tidak lagi disiarkan oleh televisi. Mmmhhh biasanya ini masalah ini pasti berkaitan dengan duit neh...
Di sesi terakhir ada 2 orang mualaf yg bersyahadat untuk masuk Islam. Duh.. islamku apakah aku hanya sebatas agama di KTP?

Yaa. Allah berikanlah kekuatan agar aku istiqomah di jalan yang Engkau ridhoi. Amien.............

Friday, December 09, 2005

Nasehat seorang sahabat..

"Kau tidak akan dapat merubah seseorang kecuali orang itu sendiri yang akan merubah dirinya. Kau hanya dapat memberikan saran atau sekedar memberi contoh kepadanya. Hargailah dia seperti kau menghargai dirimu sendiri.."


Untuk orang yg pernah mampir di pelabuhan cinta di hatiku :

aku bukan hendak merubahmu..
aku bukan bermaksud membandingkan dirimu dengan dia...
aku hanya ingin membimbingmu untuk lebih baik....

Maafkan aku...

Menyesal datang belakangan..




Kini kepalaku pusing dan badan agak berat. Badanku terasa agak panas. Ternyata hipotesaku salah. Apabila kehujanan walau tidak mengenai kepala secara langsung maka tetap mempunyai efek bagi kesehatan tubuh. Bagi yg belum sakit dijaga deh kesehatannya nanti kalau sudah kejadian maka akan terlambat.

Waktu jum'at ini khotib menyampaikan sebuah hadist yang cukup terkenal :

Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahwa ada 7 golongan yang akan mendapat naungan/perlindungan Allah di mana di hari tidak ada naungan/perlindungan selain naungan/perlindungan Allah (Yaumul Qiyamah atau Yaumul Hisab). Ketujuh golongan itu adalah
1. Imam yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah SWT.
3. Pemuda yang lekat hatinya dengan masjid.
4. Orang yang saling mencintai karena Allah; bertemu dan berpisah karena Allah.
5. Orang yang digoda wanita cantik lagi bangsawan dia berkata, “Sesungguhnya aku takut kepada Allah”,
6. Orang yang bersedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya (secara senbunyi-sembunyi)
7. Orang yang berkhalwat dengan Allah di tengah malam dan meneteskan airmata karena takut kepada Allah.

Gimana nih...berat nggak? ada yg berminat untuk mendapatkan naungan?

Hujan tak menghalangiku....

Ketika teman disampingku datang, aku bertanya
"Wah hebat.. ngakk kehujanan bil?
Diapun dengan santainya menjawab
"Wah loe gimana sih.. baru hujan air aja udah takut, apalagi nanti kalau terjadi perang?"
=========------
Kemarin aku tidak shift malam jadi aku dapat segera pulang setelah mengerjakan solat magrib di kantor. Setelah selesai salat, aku langsung siap2 untuk pulang. Tetapi ada sedikit masalah tentang deployment mengenai error compile pada code yg terdapat pada CVS Aegis. Setelah diskusi sebentar, akupun pulang.

Di luar udara sudah terasa dingin dan sepertinya rerintik hujan sudah turun ke bumi. Pake jas ujan nggak yah? Duh agak males pake jas ujan.. Langsung aja deh sikat.. mungkin dengan kecepatan penuh bisa sampe rumah sebelum hujan benar2 deras.

Namun perkiraanku meleset, hujan pun semakin deras. Aku harus mengurangi kecepatan laju sepeda motorku karena jalan sudah mulai licin. Dulu pernah aku ngebut pada saat jalan licin. Dan saat aku ngerem mendadak, maka sepeda motorku tergelincir dan dengkulku sempat menyentuh aspal dalam beberapa detik. Akibatnya cukup fatal dimana aku terluka dan juga sepeda motorku nanpaknya juga terluka. Kadang aku ingin berhenti... untuk sekedar berteduh atau menggunakan Jas Hujan yg ada di tasku.. tetapi masa aku kalah sama hujan. Hujan sekain rata dalam mengguyur bumi Jakarta. Di beberapa tempat nampaknya sudah banjir sehingga hasilnya sepatuku dan pakaianku basah semua. Untunglah kepalaku tidak kebasahan. Karena aku yakin apabila kepalaku basah sama hujan maka aku akan sakit.

Di tengah jalan macet banget sehingga dari jalan 1 ke yang lain menyambung dan sudah tak karuan lagi. Lampu merah pun sudah tak berarti lagi. Yang ada hanyalah kesemerawutan dan ketidaktertiban. Aku pun memilih untuk mengambil jalan lain dan alhamdulillah nyampe euy.... .
Ketika sampai di rumah sudah laper banget dan dengan memasak indomi telor plus sambel kecap yg lezatttx aku makan malam. Uahh... hidup adalah perjuangan...

Bermanfaatkah?

Kadang aku bertanya pada AC yg bertiup membawa dingin di sela2 kulitku yg keriput
"Apakah tulisanku di blog ini bermanfaat?"
Kadang hatiku menjawab tanpa diminta:
"Apabila tidak bermanfaat untuk orang lain setidaknya ini bermanfaat untuk diriku sendiri"

Ya begitulah.. sebenarnya aku hanya ingin tampil apa adanya.. inilah diriku.. penuh dengan kekurangan dan kedhaifan. Tetapi di lubuk hatiku sebenarnya ada sebuah semangat dan keinginan untuk lebih baik lagi. Simple kan... ya begitulah... kritik dan saran aku tampung deh buat perenungan.. So jika para pembaca ingin bermanfaat.. berikanlah kritik yg membangun buatku atau saran2 yg dapat membuatku kembali bersemangat :)

Hheheheh... aku jadi teringat percakapan dengan seorang kawan :
"Kamu kenapa begini? Kamu kok nggak ingin berubah untuk menjadi lebih baik?"
Ia pun berkata:
"Aku sebenarnya ingin berubah, tapi nggak semudah itu. Aku sedang menunggu seseorang yg dapat merubahku dan membimbingku untuk menjadi lebih baik"
"Oh begitu yah.. semoga dia yg kamu tunggu akan segera datang..."

Tuesday, December 06, 2005

Malem minggu yang pannnnnnnnjangggggggggg........

Hari sabtu itu seperti biasa aku melakukan aktivitas rutin. Sebenarnya agak males juga untuk bangun karena sabtu adalah hari libur. Pagi harinya aku ngaji di Masjid UI, kayaknya agak terlambat karena memang aku mandinya agak siang karena nyapunya agak siang karena bangunnya agak siang karena malemnya lembur di kantor.

Agak nggak enak juga kalo aku terlambat dateng ngaji karena aku yg sms kawan2 untuk datang pada pukul 8.30 tetapi pada kenyataannya aku tiba pukul 09.00. Untunglah dijalanan aku berpapasan dengan pria berkumis yaitu Wiwit. Bersama wiwit akhirnya kami menuju MUI.
Ternyata benar Pak Gun dah dateng sama beberapa temenku.

Acara ngaji tidak terlalu lama karena Pak Gun harus ada acara. Sebenarnya Pak Gun ada acara yg bersamaan dengan halaqoh kami, namun beliau telah minta izin untuk datang lebih siang. Alhamdulillah... sebenarnya acara ngaji ini merupakan juga sarana untuk merefresh keimanan.
Ehh bukan kalau hanya merefresh mah nanti ndak ada peningkatan. Liqo juga sarana mengimprove keimanan. (kata Pak Gun)

Stelah ngaji selesai saatnya istirahat sebentar dan dilanjutkan dengan acara makan siang. Abis makan siang dilanjutkan dengan solat zuhur. Sebenarnya ada acara lagi setelah solat zuhur yaitu main bola di rerumputan samping BNI dekat FKM. Tetapi si ronal baligh dan si obeng juga udah baligh. Ketika sampe disana ternyata panas bangetzz .... dicancel aja dah mainnya...

Oiya.. sebenranya nanti sore aku ada acara lain yaitu berkunjung ke Sunter. Aku ingin bertemu dengan seorang teman dari teman yang nantinya akan menjadi teman. Dia bernama Meisa.. Namanya MeiSa katanya adalah singkatan karena ia dilahirkan di bulan Mei dan pada hari Sabtu. Pertemuan ini juga prakarsa dari Aulia yg kini sebut namanya dengan sebutan adek. Adekku ini mengenalkan aku dengan Meisa teman kantornya. Karena nggak jadi main bola aku balik ke rumah dan tidur siang... lumayan buat istirahat dan mengumpulkan tenaga untuk perjalanan sore nanti.

Ketika menjelang ashar aku lalu mandi dan bergegas solat dan bersiap untuk berangkat ke Sunter.. Aku agak lupa dan akhirnya ingat kembali bahwa aku harus naik kereta dan turun di Stasiun Sawah Besar. Dengan menyebut nama-Nya dan bertawakal terhadap apa yang akan terjadi maka aku melangkahkan kakiku menuju Sunter.

Aku sudah hampir sampai Stasiun Tanjung Barat, namun saat kulihat keretanya sudah melaju meninggalkan stasiun tersebut dan aku harus menunggu kereta selanjutnya. Setelah menunggu berapa saat akhirnya keretapun datang. Di kereta aku bisa agak santai karena kini akau mulai terbiasa naik kereta walau belum bisa disebut Anker karena aku adalah seorang biker.

Sebenarnya aku agak mengejar waktu juga karena pada jam lima adalah waktu dimana karyawan termasuk Aulia dan temannya akan pulang. Setelah sampe di Stasiun Sawah Besar aku melanjutkan perjalanan dengan ojek. Aku agak bingung karena tukang ojek banyak yg berebut agak aku menjadi customernya. Dan tanpa berfikir panjang aku langsung memilih salah satu tukang ojek dan melaju untuk menuju Danau Sunter Selatan. Jalan yang ditempuh tukang ojek ini agak beda dengan yg dulu pada saat pengelanaan aku sebelumnya. Tetapi langkah tukang ojek ini begitu pasti dan aku yakin dia sudah berpengalaman. Dengan kecepatan penuh akhirnya aku sampai di tempat tujuan. Aku segera menunggu di sebuah warung dan memesan segelas teh hangat manis untuk meredakan dahagaku. Waktu menunjukkan jam 16:45 dan aku menghubungi Aulia bahwa aku sudah sampai di kantornya. Sambil menunggu waktu aku membaca buku " Sistem2 dalam Islam" yang ada di dalam tasku.

Akhirnya tiba pukul 17:00 , itu aulia dan dia memperkenalkan temannya kepadaku. Karena aulia akan segera naik bis jemputan maka ia bersegera menuju bis jemputan yg segera melaju. Oiya aulia juga memperkenalkan seorang mbak manis yang bernama Risti yg merupakan 'temannya' galih. Wah ditinggal neh... memang aulia sudah berpesan kepadaku agar aku mengantar Meisa pulang. Ya gpp aku ingin banyak mengenal orang dan juga ingin tahu lebih banyak tentang ibukota ini.

Aku akhirnya mengantar Mei pulang. Mei gadis yg baik, dia bergegas pulang dan tidak keluyuran kemana-mana. Menurutnya dia harus izin dulu kepada orang tuanya apabila ingin main dan harus pulang lebih dahulu. Sambil menerobos jalan untuk pulang aku terus berbincang-bincang. Mei ternyata adalah lulusan Aliyah. Dia kini bekerja sebagai operator telepon di perusahaan tersebut. Akhirnya kami naik angkot untuk menuju rumah mei.
Saat aku menanyakan berapa ongkosnya Mei hanya bilang gratis. Perjalanan angkot pun dilanjutkan dengan naik Metro mini dan saat aku kembali menanyakan berapa ongkosnya, Mei hanya menjawab bahwa ia yg akan membayarnya karena ia menganggap bahwa aku adalah tamu. Mei gadis yg sederhana, ia mengatakan agar aku jangan kaget saat di rumahnya dia karena rumahnya masih berantakan. Akhirnya aku sampai di rumah Mei, disana ada ibunya dan adiknya, akupun berkenalan dengan mereka. Mei adalah anaj sulung dari 6 bersaudara. Keluarganya hidup dengan sederhana karena Ayahnya hanya burug serabutan yang bekerja hanya jika ada panggilan. Ibunya juga tidak bekerja. Kini mei harus menjadi tulang punggung keluarga. Ia bercerita bahwa gajinya masih dibawah UMR. Aku menjadi prihatin. Gaji UMR aja pasti belum cukup untuk menghidupi 5 orang apalagi kalau dibawah UMR? Tetapi aku yakin bahwa rezeki di tangan Allah. Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang pasti memberikan yang terbaik pada hamba-Nya yang taat kepada-Nya. Setelah berbicara panjang lebar .. aku akhirnya pamit menjelang terdengarnya adzan Magrib. Aku mengatakan kepada Mei bahwa aku ingin menjadi sahabatnya. Mei pun mengatakan bahwa ia ingin 'bersaudara' denganku.
Setelah berpamitan aku akhirnya menuju mushola yg tidak jauh dari rumah Mei.

Setelah mengerjakan salat magrib dan sunnah aku lalu kembali untuk pulang.
Wah aku harus cepat pulang...
jangan terlambat sampai di rumah...
Aku harus cepat pulang..
Tak bisa menikmati malam ini..
(Disadur dari sebuah lirik lagu)

Karena daerah rumah Mei belum pernah aku kunjungi sebelumnya, aku jadi agak bingung..
harus naik apa untuk pulang ke rumah. Oiya tadi aku naik bis jurusan Pulo Gadung - Tanjung Priok. Aku mau naik bis itu lagi.. Karena dalam ingatanku dan feelingku bis itu menuju Tj Priok aku naik saja. Aku berusaha menikmati perjalanan. Memang aku lihat ada perbedaan antara penumpang bis di Utara dengan Selatan. Di Utara lebih terlihat garang dan ganas dibandingkan dengan selatan dan juga beberapa terminal dijadikan markas para preman untu mencari mangsa.

Aku baru sadar bahwa bis yang kau tumpangi bukan menuju Tj Priok tetapi menuju Pulo Gadung. Heheheh 2 terminal ini sama2 ganas dan tidak terjangkau nih.. maklum jarang main jauh2... Ternyata ada sesuatu yg diluar dugaan. Bis yg aku tumpangi ternyata tidak sampai Pulo Gadung dan menurunkan penumpangnya di tengah jalan. Wah ini khan pasar.. terminalnya mana yah? Ketika bertanya pada seorang kakek2 maka aku sadar bahwa ini masih jauh.. dan harus nyambung lagi untuk sampai di terminal Pulo Gadung. Sambil menelusuri pasar dan sampai dimana sudah tidak macet lagi, aku naik bis yang sama untuk menuju Pola Gadung.
Setelah beberapa saat akhirnya aku sampai..

Kini bagaimana caranya untuk menuju rumah.. wah disana ada Patas AC jurusan blok-M. Aku akhirnya naik bis AC untuk menuju blok-M. Di Blok-M banyak bis yang menuju Pasar Minggu dan terminalnya lebih rapi. Di dalam bis AC aku duduk sendiri 2 bangku di belakang supir.
Sejauh ini so far so good deh nggak ada yg aneh2 dan musiknya pun asyik bisa menghilangkan rasa sepi.

Tiba2 ada sepasang muda-mudi yang ingin duduk disampingku. Sang wanita duduk di pojok dan sang pria duduk disampingku. Ada laki2 lain yg duduk dan dia duduk di samping depanku. Ternyata laki2 lain itu bertanya kepada kondektur seolah-olah dia salah naik bisa. Dengan agak marah bis berhenti dan laki2 itupun turun. Setelah laki2 turun, pria disampingku pun berkata bahwa orang yang turun itu adalah copet. Akhirnya kamipun mengobrol panjang lebar. Dia menceritakan bahwa dia sudah menikah dan gadis yg disampingnya sebenarnya adalah isterinya. Dia menikah setelah mendapatkan pesangon dari kerja sebelumnya. Dan kini ia menganggur karena kerjanya nerpindah tempat dan seandainya di terima gajinyapun hanya sekitar 600 ribuan. Dulu dia menikah pada usia yg cukup muda dimana kini anaknya sudah 1 tahun. Isterinya memang cantik dan dia memang ganteng (mirip ariel peterpan) dan kini isterinya bekerja sebagai SPG. Karena tau disana daerah rawan maka ia menjemput isterinya pulang kerja. Bener memang buktinya kalau dia tidak pindah ke sampingku mungkin ia sudah kena dirampok oleh lelaki itu. Aku mengagumi pola fikirnya yg tak kenal putus asa, ia yakin bahwa rezeki ada di tangan Allah maka ia akan berusaha terus agar kebutuhan keluarganya dapat tercukupi. Dia juga mempunyai teman lulusan UI yg katanya sih jadi sopir juga. Wah ternyata pemdidikan tinggi bukanlah jaminan. Ia juga menceritakan bahwa jangan takut untuk menikah!!! Hayooo.... yang pengangguran nikah,,, yang gajinya UMR juga lalu Anda?

Akhirnya bus sampai di terminal Blok-M aku langsung nyambung S75 untuk menuju Pasar Minggu. Di Pasar Minggu aku melihat ada dagangan yg murah. Kaos yg cukup bagus dijual dengan harga 10.000 rupiah. Aku akhirnya membeli 5 buah dan salah satunya aku berikan kepada ibuku sebagai kado ulang tahunnya. Sekitar jam 10.30 malem aku sampai dirumah.
Wuhhh laperrrr,,,, aku makan mie goreng yg tadi aku beli di jalan.. solat dan tidur.............

Friday, December 02, 2005

Menunggu waktunya pulang

Hari ini aku shift malam. Tapi besok khan libur :)
Tinggal 3 bugs lagi nih yg belum nyampe..
Besok mau apa yah?

Aku ingin istirahat
Aku ingin ngaji
Aku ingin olahraga
Aku ingin main..

Wahh.. banyak juga nihh... tapi yang jelas saat libur begitu berati bagiku untuk sekedar
membuang penat dan lari dari rutinitas yg terkadang membosankan.

Setelah aku membaca beberapa blog.. ternyata alhamdulillah banyak ilmu yg dapat aku peroleh
Di sana aku temukan hikmah dari banyak peristiwa :)

 Blognya Indonesian Muslim BloggerE