Air mata untuknya ..
Malam yang begitu gelap aku bermimpi. Pintu rumah tercongkel dan beberapa kaca terbuka. Nafasku terengah-engah dan aku sadar dari mimpi burukku. Tiba-tiba aku merasakan rasa lain dihatiku. Aku begitu merasa sedih dengan apa yang sudah terjadi. Aku terbayang dan teringat masa-masa bersama kedua orangtuaku. Entah mungkin 1-2-3 tahun lagi anak mereka yang ingusan ini akan memulai hidup barunya. Dan akankah aak ini menjadi anak yang berbakti. Lalu terbayang jika usia mereka semakin lanjut... lalu siapa yang akan menjaga dan merawat mereka?
Aku mulai hanyut dalam angan-anganku. Motor Vespa yang butut adalah kendaraan favorit ayahku. Dia begitu menggemarinya dan tak akan terpisahkan dari perjalanan hidupnya. Mungkin orang yang melihat hanya tersenyum karena Vespa ini begitu tua dan kadang agak rusak. Kemaren saat berjalan klaksonnya bebrbunyi terus dan membuat orang yang disekitarnya tersenyum kecut.. Ya.. begitulah... ayahku begitu berjasa dalam hidupku. Dengan motornya aku dihantarkan ke tempat-tempat yang mungkin tak akan aku capai dengan sendiri.
Aku ingin menikmati sisa-sisa waktu ini.. yah untuk sekedar membahagiakan mereka dan mempersiapkan untuk hari yang tak akan pernah dihindari kedatangannya..
Air mataku berjatuhan.... di bantal yang menjadi temanku.. aku hanyalah manusia biasa..