Kisah Kumbang Kelana dan Bunga Melati...

Semester itu ada sebuah mata kuliah dimana mata kuliah tersebut mewajibkan pesertanya untuk membuat proyek yg dikerjakan secara berkelompok. Seperti biasa kumbang kelana telah mempunyai kelompok yg berisi cowok2 bandel tapi alim, jelek tapi mempesona yg biasa disebut dengan MACHO-BOY.

Tanpa disangka ada setangkai bunga melati yg ingin bergabung. Akhirnya tanpa berfikir panjang kumbang kelana mengubah komposisi kelompoknya menjadi Perpaduan Bunga dan Kumbang. Sebagian anggota MACHO-BOY terpaksa didepak keluar sehingga komposisi akhir dari kelompok tersebut adalah Kumbang Kelana, Si Ndut, Si Ganteng, Bunga Melati dan Bunga Kamboja.
Kumbang Kelana sungguh tak menyangka bahwa Bunga Melati ingin bergabung dengan kelompok yg tidak pernah mencium aroma bunga tersebut. Tetapi dalam hati kumbang kelana sebenarnya juga mendambakan sekuntum bunga melati yg mekar selamanya di taman sanubari.

Hari2 berlalu, sebagai sekuntum bunga, Melati sibuk untuk melakukan aktivitasnya. Dia kadang pergi disaat sang kumbang ingin melihat kelopaknya yg penuh warna. Melati adalah harapan taman surga, sang kumbang menyadari bahwa dia harus berkorban untuk bunga melati. Namun sang kumbang menikmati hari2 bersama dimana dipelupuk matanya hanya tergambar sebuah cahaya cinta. Saat melihat Melati murung, sang kumbang berusaha menghibur Melati agar tetap bahagia. Saat sang Melati terlelap dalam mimpinya, Sang Kumbang hanya terjaga agar tawon2 ganas tidak ada yg menyentuh sang Bunga.

Suatu saat, bunga Melati kehabisan pulsa untuk mengirimkan pesan pada seseorang. Melatipun dengan senyum dahsyatnya meminta tolong pada sang kumbang kelana.

Melati : " Boleh minta pulsa nggak mbang?"
Kumbang : "Untuk bunga apa sih yg nggak aku lakukan?"

Waktu terus berlalu.. kumbang sudah semakin tua dan wajahnya semakin tak menarik lagi. Bunga melati yg selalu meminum madu yg diberikan kumbang tetap segar berseri dan nampak awet muda. Musim pun berlalu, bunga Melati akhirnya memutuskan untuk tidak bersama kumbang kelana lagi. Kumbang kelana pun menyadari bahwa dirinya mungkin tak akan pernah sanggup untuk membuat bunga melati bahagia dan selalu berdoa agar melati mendapatkan apa yg selalu dimimpikannya. Saat2 bersama kumbang kelana begitu menikmatinya karena kesempatan tak akan pernah datang 2 kali dan dalam setia puisi-puisi yg terbuat dia selalu menyebut nama Bunga Melati seakan nama tersebut tak pernah hilang dari lubuk hatinya yang paling dalam.....


THE END

-------------------------------------------------
Tulisan Diatas Hanya Fiktif
Kupersembahkan buat seorang sahabatku Ronny