Friday, March 10, 2006

Makan Siang di Pondok Indah..

Hari ini aku ditraktir oleh temanku di PIM. Dia ulang tahun dan ingin merayakannya bersama. Bersama teman2 sekitar 9 orang kamia meluncur ke sebauh tempat yg cukup glamor. Karena hari ini adalah hari jum'at maka kami berencana solat di masjid di sana. Antara ACC dan PIM memang tidak jauh sekitar 10 menit kami sudah tiba disana.

Saat tiba disana suasana sudah penuh, mesjid membludak dan mengakibatkan sebagian jemaah berada di luar dengan menggunakan koran. Tenyata khotbah sangat cepat berakhir. Aku menyangka bahwa sang khotib baru memulainya dengan pembukaan. Biasanya sebuah khotbah dimulai dengan membaca bacaan2 yg menggunakan bahasa arab. Tetapi kali ini semua bagian khotbah menggunakan bahasa arab dan ternyata isinya tidak sampai 10 menit.

Sebagai orang awam kadang aku bertanya mengapa sang khotib memilih berkhotbah dengan bahasa arab? Bagaimana dengan jamaah yg tidak mengerti bahasa arab? lalu apabila tidak mengerti bagaimana khotbah ini membawa manfaat? Aku menghargai memang masjid tertentu mempunyai karakteristik tertentu.. mungkin ini salah dan kebodohanku yg tidak bisa/mengerti bahasa arab.

Tentang doa sendiri aku juga teringat 2 peristiwa:
a. Yang pertama ada ulama yg berpendapat bahwa tidak boleh berdoa dengan bacaan yg dikarang-karang dan tidak ada tuntunannya dan itu termasuk bid'ah.
b. Dilain sisi apabila kita berdoa dengan bahasa arab tetapi tidak mengerti artinya ini akan mengurangi kekhusukan? meminta tetapi tak tahu apa yg diminta, mengharap tetapi tak tahu apa yg diharap...


Yang mana yah yang benar? Apakah perbedaan dalam kasus ini masih bisa digolongkan sebagai Rahmat Allah seperti dalam hadist : "Perbedaan dalam ummatku adalah rahmat"..

Wallahu a'lam

 Blognya Indonesian Muslim BloggerE